Teknik merawat anak yg pemalas cara Korea selatan
Kalangan orang tua di Korea Selatan (Korsel) punya pendekatan unik untuk mendidik anak-anak mereka yang terlampau suka bermain game komputer dan menonton televisyen. Supaya tidak malas,remaja ini dikirim ke kem tentera.
Menurut stesen televisyen ABC News, anak-anak yang rata-rata mula memasuki kelompok usia remaja ini menjalani suatu program yang sangat berat, yang dibuka pada akhir Desember lalu. Selama sepuluh jam setiap hari, sekitar lebih dari 180 peserta harus menjalani gerak badan dan ketahanan fizik ala tentara.
Bahkan, mereka harus membuka baju untuk merasakan dinginnya cuaca di luar. Apalagi cuaca di Korea Selatan tengah bersalju. Suhu di Kota Ansan, yang menjadi lokasi pelatihan, mencapai minus 8 darjah celcius.
“Orang tua mengirim saya ke kem ini kerana saya suka bermain game komputer,” kata seorang anak berusia 15 tahun bernama Kang Han-sol. Dengan menjalani pelatihan ala tentara itu, menurut Kang, dia berharap dia akan menjadi disiplin dan giat belajar serta tidak terlalu asyik bermain.
“Akhir-akhir ini, banyak murid yang sudah jadi egois dan kurang cergas serta pemalas,” kata seorang pelatih bernama Park Tea-joon.
Menurut stesen televisyen ABC News, anak-anak yang rata-rata mula memasuki kelompok usia remaja ini menjalani suatu program yang sangat berat, yang dibuka pada akhir Desember lalu. Selama sepuluh jam setiap hari, sekitar lebih dari 180 peserta harus menjalani gerak badan dan ketahanan fizik ala tentara.
Bahkan, mereka harus membuka baju untuk merasakan dinginnya cuaca di luar. Apalagi cuaca di Korea Selatan tengah bersalju. Suhu di Kota Ansan, yang menjadi lokasi pelatihan, mencapai minus 8 darjah celcius.
“Orang tua mengirim saya ke kem ini kerana saya suka bermain game komputer,” kata seorang anak berusia 15 tahun bernama Kang Han-sol. Dengan menjalani pelatihan ala tentara itu, menurut Kang, dia berharap dia akan menjadi disiplin dan giat belajar serta tidak terlalu asyik bermain.
“Akhir-akhir ini, banyak murid yang sudah jadi egois dan kurang cergas serta pemalas,” kata seorang pelatih bernama Park Tea-joon.
Comments